07 May, 2013

(Kajian Pertama) TAJWID


MUQADDIMAH
Diantara ta’rif tajwid:
اِعْطَاءُ الْحَرْفِ حَقَّهُ مِنْ كُلِّ صِفَةٍ وَمُسْتَحَقَّهُ وَرَدَّ كُلَّ وَاحِدٍ لِأَصْلِهِ.
“Ilmu yang berguna untuk mengetahui bagaimana cara melafalkan huruf-huruf sesuai dengan sifat Lazimah dan sifat ‘Aridlah serta mengeluarkan setiap huruf dari makhrajnya.”
Sifat lazimah yaitu sifat yang harus ada atau senantiasa menyertai. Seperti sifat Al-Jahru, Asy-Syiddah, Ar-Rukhowah dan masih banyak lagi.
Sedangkan sifat ‘Aridloh yaitu sifat yang bisa datang dan pergi. Seperti sifat Tafkhim, Tarqiq, Mad, Idzhar, Gunnah dan lain sebagainya.
Nah, dari ta’rif tersebut kita dituntut dua hal yang merupakan rukun yang besar, yaitu ma’rifat-al-makharij artinya mengetahui masing-masing tempat keluar huruf hijaiyah dan ma’rifat-as-sifat artinya mengetahui masing-masing sifat dari huruf hijaiyah. Maka kitab tajwid ini disusun dengan harapan dapat sedikit membantu para pemula dalam memahami dua rukun tadi terutama dalam mengamalkan perintah Allah.
وَرَتِّلِ الْقُرْآنَ تَرْتِيْلاً
“Bacalah Alquran secara tartil.”
Yakni bacalah Alquran dengan Tajwid. Karena Alquran juga turun pada Rasulullah dengan Tajwid. Dan puncak tujuan belajar Tajwid itu sendiri adalah menjaga lisan dari kesalahan-kesalahan saat membaca Alquran baik berupa penambahan dan pengurangan pada sebagian huruf.
Faidahnya bagi kita adalah keberuntungan hidup sekarang didunia dan hidup kita nanti diakhirat. Dan sekalipun hukum mempelajarinya sendiri adalah fardlu Kifayah, tetap saja hukum menggunakannya adalah fardlu ‘Ain bagi setiap kaum muslimin. Maka ilmu Tajwid ini sangat penting bagi setiap muslim.
Dan kitab tajwid kecil ini disusun berdasarkan Alquran kita di Indonesia yang ber-rosam Utsmani ber-riwayat qiroat Hafs bin Sulaiman asal Kuffah  dari metode Asy-syatibiyah yang berguru pada ‘Ashim bin Nujud asal Kuffah, salah seorang ahli qiraat-as-Sab’ah terkemuka. Meskipun sebetulnya ada satu metode lagi yaitu metode Tayyibat-An-nasyar dalam qiraat Imam Hafs.
Riwayat qiroat  Imam Hafs ini sampai pada Rasulullah SAW seperti yang diajarkan beliau pada Ubay bin Ka’ab, Zaid bin Tsabit, Ali Bin Abi Tholib dan Utsman bin ‘Affan.
Ada beragam warna dalam membaca Alquran itu, yang masyhur ada tujuh qiroat. Maka kita dengar ada istilah qiraat-as-sab’ah, sekalipun ada yang menyebutkan sepuluh. Namun di Negara kita qiraat Hafs-lah yang sering digunakan. Adapun jenis qiraat lain kurang begitu digunakan kecuali di beberapa pesantren yang khusus mendalami aneka cara baca Alquran.

***

No comments: